Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. [caption id="attachment_318293" align="aligncenter" width="576" caption="Kupu-kupu malam membujuk-rayu seorang pengendara sepeda motor. Disinilah, praktik prostitusi masih berlangsung. Foto diambil pada Minggu dini hari, 26 Januari 2014, di kawasan Tegal Rotan, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Foto Gapey Sandy"][/caption] Arloji di pergelangan tangan kanan saya sudah menunjukkan jam 12 malam lebih 3 menit. Meski sudah lewat tengah malam, tapi seperti biasa, tiap-tiap Sabtu malam hingga Minggu dini hari, keramaian masih saja nampak, terutama di parkiran restoran cepat saji McDonald, dan KFC, yang ada di perempatan ini. Lalu lintas, dari lapangan terbang Pondok Cabe menuju Pamulang, juga dari Sawangan menuju Ciputat, pada masing-masing dua arah berlawanan juga masih terbilang ramai. Minggu dini hari, 26 Januari 2014, kendaraan sengaja saya arahkan untuk memantau secara langsung, meskipun hanya sekilas, mengenai sejumlah lokasi yang terkenal sebagai tempat mangkalnya para Pekerja Seks Komersial PSK di wilayah Kota Tangerang Selatan Tangsel. Maklum, keinginan cukup kuat untuk menulis tentang hal ini. Perempatan Gaplek Lokasi awal yang menjadi tujuan saya adalah di sekitar Jalan Raya Ciputat, persis di seberang jalan masuk menuju perumahan Bukit Pamulang Indah V, atau, seberang Gedung Kantor PT PLN Persero, yang lokasinya tak jauh dari perempatan Gaplek di Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang. Di lokasi ini, terdapat sebuah tempat karaoke yang sudah sejak lama, selalu menjadi salah satu pusat keramaian alias tempat dunia gemerlap dugem. [caption id="attachment_318294" align="aligncenter" width="576" caption="Kupu-kupu malam membujuk-rayu seorang pengendara sepeda motor. Disinilah, praktik prostitusi masih berlangsung. Foto diambil pada Minggu dini hari, 26 Januari 2014, di kawasan Tegal Rotan, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Foto Gapey Sandy"] 13907092421079738994 [/caption] Bangunan dan tempat parkir lokasi karaoke itu, seperti tidak mengenal lampu, gelap nyaris menggulita, kecuali sejumlah lampu kecil-kecil yang sebenarnya untuk penghias dan bukan penerang. Padahal, banyak sepeda motor yang terparkir, nyaris membuat sesak, termasuk beberapa mobil yang ikutan nongkrong. Di pinggir jalan yang remang-remang, dan hanya sesekali menjadi terang karena terkena sorot lampu mobil dan motor yang melintas itu, sejumlah pengendara motor nampak enggan meninggalkan kendaraannya. Entah apa yang ditunggu, tapi memang, sejak lama lokasi di sekitar area karaoke ini terkenal sebagai tempat mangkal dan berkeliarannya para PSK, plus tentu saja, lelaki-lelaki hidung belang’-nya. Tegal Rotan Setelah menyaksikan sekilas suasana di sekitaran perempatan Gaplek, kendaraan saya pacu ke salah satu kawasan lain, yang setali tiga uang, tempat mangkalnya para PSK juga yakni di Tegal Rotan. Sebuah kawasan di Tangsel, yang berada di perbatasan antara Ciputat dengan Bintaro, persis di pinggir jalan tol Jakarta - BSD. Atau, tepatnya berlokasi persis di sekitaran jalan masuk menuju Bintaro X-change, sebuah pusat perbelanjaan raksasa, yang baru-baru ini mulai dioperasikan. Sama seperti di perempatan Gaplek, kegelapan suasana sekitar, nyaris dimanfaatkan untuk melakukan transaksi birahi. Bedanya, di sini, tidak ada lokasi midnight karaoke yang mencolok. Banyak PSK, memang sudah lama mangkal di kawasan Tegal Rotan, dengan cara menunggu calon-calon pelanggannya’ di pinggiran jalan yang temaram dan agak tersembunyi, di mulut-mulut gang, dan di beberapa warung rokok yang memang masih buka. Hanya sorot lampu kendaraan yang melintas saja, sesekali membuat suasana menjadi sebentar benderang. Selebihnya, gelap lagi. Dengan kendaraan yang saya pacu perlahan, terlihat dua perempuan yang sedang coba merayu seorang lelaki yang masih duduk di atas sepeda motornya. Unik juga, kedua perempuan itu, seolah menarik mundur sepeda motor lelaki berjaket hitam tersebut, supaya mengarah ke warung rokok dan kegelapan yang ada di sekitarnya. Akhirnya, sepeda motor terparkir, dan si lelaki tadi terlihat sudah mulai ikutan kongkow di warung rokok, bersama dua PSK yang sudah sukses merayu. [caption id="attachment_318296" align="aligncenter" width="475" caption="Aksi damai kaum ibu dari sebuah majelis taklim di Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren, dalam menentang keberadaan warung jablay alias warung remang-remang, belum lama ini. Foto 13907094821370392377 [/caption] Tak jauh dari mereka, sebuah sepeda motor lagi terlihat menghampiri seorang perempuan yang samar-samar terlihat mengenakan kaos bergaris-garis merah dan hitam, serta bercelana panjang. Si perempuan berdiri di pinggir jalan, tepat di sisi pintu masuk SPBU Tegal Rotan yang sudah tutup. Tanpa turun dari jok sepeda motornya, keduanya tampak berbincang serius secara berdekatan. Entah apa yang keduanya bicarakan, tapi tak lama kemudian, si lelaki pengendara motor meninggalkan perempuan tadi, yang kemudian memilih untuk duduk di dekat pintu masuk SPBU. Di sebelah SPBU, seorang perempuan muda mengenakan sweater hitam dengan rambut diikat buntut kuda, kelihatan juga berdiri seorang diri, menunggu lelaki calon pelanggan, sama seperti rekannya di pintu masuk SPBU tadi. Setu Karena mengandalkan kamera saku, yang saya pikir dapat dengan mudah disembunyikan, nyatanya hasil jepretan dari dalam kendaraan menjadi kurang optimal. Kembali, kendaraan saya pacu, meninggalkan kawasan Tegal Rotan, menuju ke kawasan Jalan Raya Puspiptek, tepatnya di Kelurahan Setu, Kecamatan Setu, Tangsel. Melintasi jalan yang menghubungkan antara Pamulang dengan Muncul arah Kampus Institut Teknologi Indonesia ini, sebagian besar jalan masih dalam perbaikan, pembetonan. Belum semua selesai, karena pembetonan jalan dilakukan sebagian sisi terlebih dahulu. Minggu dini hari ini, saya temui, aliran listrik padam di sebagian wilayah, membuat selimut gelap semakin tebal. Di Jalan Raya Puspiptek ini, dapat dijumpai satu lokasi karaoke yang terletak di pinggir jalan, dan pintu gerbang besar serta tingginya yang terbuka lebar, memperlihatkan banyaknya sepeda motor yang parkir di situ. Suara musik tidak terlalu keras berdentum, hanya kelap-kelip lampu penghias yang menerangi, selebihnya sama sekali gelap. Cukup aneh, sepeda motor banyak terparkir, tapi suasana di luar lokasi karaoke, cukup terbilang sepi. Tak jauh dari lokasi karaoke, ada warung rokok di pinggir jalan, yang lagi-lagi nyaris tertutupi etalase warungnya, dengan sejumlah perempuan. Mereka asyik merokok, dan nongkrong bareng. Seorang dari mereka, yang memiliki rambut ikal dan panjang, mengenakan kaos bergaris-garis, sedang berbicara dengan seorang lelaki dalam keremangan dini hari. Tak lama, perempuan yang bertubuh sintal dan cukup jangkung ini pun berjalan pergi, meninggalkan lelaki yang tadi berbicang bersamanya. [caption id="attachment_318298" align="aligncenter" width="437" caption="Seorang PSK, saat menawarkan layanan jasa dan tarifnya, dari balik jendela kendaraan, di sekitar perempatan Gaplek, Pamulang, Kota Tangsel. Foto Gapey Sandy"] 13907096461322518726 [/caption] Sebenarnya, menurut informasi yang beredar, masih ada tempat mangkal para PSK lainnya di Kota Tangsel. Misalnya, di kawasan Pondok Kacang Barat, dan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren. Di lokasi ini, warga masyarakat pernah sedemikian kesalnya, karena lokasi karaoke yang ada di situ, berdekatan dengan rumah-rumah penduduk, dan seringkali mendentumkan suara musik yang kelewat hingar-bingar sampai dini hari. Belum lagi, para tamu yang berseliweran datang dan pergi, dengan model pakaian serta perilaku yang kurang menunjukkan etika kesopanan. Tapi, karena memacu kendaraan seorang diri di tengah dini hari yang sepi mulai membosankan, saya pun terpaksa’ memilih untuk menuju kembali pulang ke rumah. Kembali memantau di perempatan Gaplek Sebelum sampai ke rumah, saya memutuskan untuk sekali lagi memantau tempat mangkal PSK di perempatan Gaplek, Kecamatan Pamulang. Kenapa? Karena pada pantauan yang pertama tadi, terlihat masih belum nampak para perempuan yang biasa berkeliaran di pinggir-pinggir jalan, maupun yang duduk-duduk sembari asyik ngudut alias merokok di warung-warung rokok. Ternyata, feeling saya benar, semakin jauh jarum jam tergelincir dari jam 1 dini hari, sejumlah kupu-kupu malam’ mulai nampak di pinggir-pinggir jalan. Ada yang mangkal di kegelapan sembari klepas-klepus menghisap rokoknya, sedangkan yang lainnya, sudah mulai ada yang didekati oleh beberapa lelaki pengendara sepeda motor untuk melakukan tawar-menawar komersialisasi nafsu birahi yang tidak suci. Saya memberanikan diri untuk memarkir kendaraan, tak jauh dari sejumlah perempuan yang seolah bersembunyi’ dalam kegelapan. Memantau dari balik setir, dan berusaha untuk memotret aktivitas mereka tanpa membuat mereka tahu sama sekali. Kelihatan, mereka asyik nongkrong di halaman sebuah bangunan rumah kosong tak ditempati yang gelap, dan rerumputan yang meninggi tak terawat. Bila ada ada sepeda motor yang menghampiri, salah seorang diantara perempuan tadi akan menghampiri, dan segera keduanya terlibat perbincangan. Seperti yang sudah kelihatan sebelumnya, para lelaki hidung belang’ yang mengendarai sepeda motor ini, biasanya tetap duduk di atas jok, atau tidak turun dari sepeda motornya, pada saat melakukan semacam tawar-menawar kesepakatan antara harga yang dibayar’ dengan jasa yang diberikan’ oleh PSK yang memang selalu kelihatan aktif ini. Bagaimana tidak aktif? Setiap ada pengendara sepeda motor yang melintas, dan seolah akan mengacuhkan mereka, tapi, dengan gesit para PSK ini akan segera memanggil, bertepuk tangan, dan melambaikan tangan, untuk meminta si pengendara motor segera menepi, untuk kemudian Kompasianer bisa bayangkan sendiri, apa kira-kira yang akan terjadi kemudian. Mungkin, karena saya memarkir kendaraan tak jauh dari mereka mangkal, seorang PSK pun datang menghampiri. Jendela kaca kendaraan sebelah kiri depan, yang saya buka setengah, menjadi jembatan komunikasi saya dengan perempuan ini. Cukup kaget juga menyimak keterus-terangan gaya perempuan ini dalam menawarkan jasa’-nya. Karena intinya, perempuan ini seolah seperti menyampaikan daftar menu layanan’ yang bisa dilakukannya, lengkap dengan tarif harga’ yang diajukannya. “Mau kemana, say? Mau di-xxxxxx sensor oleh penulis, seratus ribu aja. Atau, xxxxxx sensor oleh penulis aja, lima puluh ribu, ya. Mau? Kalau mau, parkir kendaraannya di sebelah situ aja,” kata perempuan itu seraya menunjuk ke sebuah lokasi yang kelihatan lebih gelap dan rada ngumpet atau tersembunyi dari lalu-lalang kendaraan di jalan raya. Saya pun menolak semua tawaran’ PSK itu. Beruntung, perempuan ini sejurus kemudian meninggalkan saya yang memang sudah menyatakan untuk menolak tawaran menu’-nya. Sewaktu berbicara secara singkat dengan PSK ini, saya sambil coba meng-click kamera saku yang saya sembunyikan diantara kedua telapak tangan. Ternyata, cukup sulit memotret obyek seseorang yang memang menjadi fokus, dalam kondisi seperti ini. Sesaat kemudian, saya pun bergegas melajukan kendaraan, kembali pulang ke rumah. Jarum arloji pun sudah menunjukkan hampir jam 2 pagi. [caption id="attachment_318302" align="aligncenter" width="576" caption="Seorang PSK, nampak mangkal di samping pom bensin yang ada di kawasan Tegal Rotan, Kota Tangsel, Minggu dini hari, 26 Januari 2014. Di sekitarnya, sejumlah PSK melakukan hal yang sama. Foto Gapey Sandy"] 1390709853157047390 [/caption] Begitulah sekilas gambaran terkait praktik para PSK, bisnis lher!, warung remang-remang, dan lokasi midnight karaoke, yang berada di wilayah Tangsel, sebuah kota yang baru berusia 5 tahun, dengan Airin Rachmi Diany sebagai Walikota. Airin sendiri sudah beberapa kali mengingatkan aparatnya untuk bekerja optimal memberantas praktik warung remang-remang yang banyak bertaburan kupu-kupu malam’ ini. Sampai-sampai, ia pernah mengultimatum bawahannya, bila kedapatan menjadi pelindung ilegal atau backing terhadap praktik prostitusi dan warung remang-remang, maka akan segera diambil tindakan pemecatan. Tapi apa boleh dikata? Tangsel, sebuah kota yang salah satu slogannya menegaskan kata Relijius, justru tercemar oleh keberadaan warung remang-remang yang terbukti, tak sedikit yang memperjual-belikan minuman keras, serta praktik prostitusi, seperti yang saya saksikan sendiri dini hari tadi. Ironis, sebagian kecil warga ambil untung Mengomentari keberadaan warung remang-remang yang sudah sejak lama meresahkan warga masyarakat Tangsel, Ketua Komisi II DPRD Kota Tangsel, Siti Chadijah dalam kesempatan wawancara dengan penulis mengakui, ada banyak lokasi titik-titik warung remang-remang di Tangsel ini. “Di Kota Tangsel ini, boleh dibilang, ada cukup banyak lokasi yang terdapat warung remang-remang. Seperti misalnya, di Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren, dan di Buaran, Kecamatan Serpong, serta di sejumlah titik lainnya. Pertanyaannya, apakah Tangsel ini sudah termasuk dalam kategori Kota Darurat Prostitusi? Saya pikir, sekecil apapun kemaksiatan yang terjadi, harusnya menjadi concern bagi kita untuk mengupayakan perbaikan,” tuturnya, pada hari Rabu, 22 Januari 2014 kemarin. Chadijah mensinyalir, banyaknya warung remang-remang di Kota Tangsel ini, karena selain ada warga masyarakat yang dirugikan, ada juga sebagian kecil warga yang justru memperoleh keuntungan secara materi. “Praktek prostitusi ini menjadi subur karena ada warga masyarakat setempat yang justru diuntungkan dengan adanya warung remang-remang tersebut. Misalnya, ada masyarakat setempat yang menyediakan lahan, termasuk menyediakan rumah-rumah kontrakan bagi para Pekerja Seks Komersial PSK. Maklum, para PSK ini kebanyakan adalah kaum pendatang, yang tentu saja membutuhkan rumah kontrakan,” ungkap perempuan yang lahir di Bandung, 16 September 1971 ini. [caption id="attachment_318305" align="aligncenter" width="487" caption="Ada sebagian kecil warga yang diuntungkan dari keberadaan warung remang-remang, kata Ketua Komisi II DPRD Kota Tangerang Selatan, Siti Chadijah Didesak pula, agar Pemkot Tangsel menegakkan Perda Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Foto 1390710016972303347 [/caption] Ditambahkannya, para PSK yang bekerja sejak malam sampai dini hari itu, sehari-harinya jelas memerlukan moda transportasi. “Inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh sejumlah warga masyarakat, yang berprofesi sebagai tukang ojek sepeda motor untuk melayani jasa antar-jemput mereka. Artinya, selain ada banyak warga masyarakat yang merasa dirugikan atas keberadaan warung remang-remang, tapi, ada juga sebagian kecil masyarakat yang justru memperoleh keuntungan secara materi,” terang Siti Chadijah yang belum lama ini sempat melakukan aksi damai, menentang lokasi warung remang-remang, bersama dengan majelis taklim kaum ibu di bilangan Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren. Menurut Siti Chadijah, sebenarnya, pihak yang paling bisa melakukan perbaikan atas keprihatinan terkait praktik prostitusi dan menjamurnya warung remang-remang adalah Pemerintah Kota Tangsel itu sendiri. Tentu saja, dengan dukungan aktif masyarakat. “Untuk melakukan perbaikan ini, sebenarnya Pemkot Tangsel sudah mempunyai alat’ yang memang mutlak dibutuhkan, yaitu berupa Peraturan Daerah Perda Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat. Perda yang biasa disebut Tribum Tramas ini, antara lain mengatur keberadaan praktik prostitusi yang dapat dikategorikan sebagai mengganggu ketertiban umum sekaligus ketenteraman masyarakat,” tegas anggota legislatif dari Fraksi PKS ini. Siti Chadijah memberi contoh pada saat dirinya turun langsung’ menyimak dan membela aspirasi masyarakat, khususnya kaum ibu di Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren, yang mengeluhkan aktivitas warung remang-remang di lingkungannya. “Contoh kasus adalah yang terjadi di Pondok Kacang Barat tadi, sewaktu saya turun langsung ke sana, warga masyarakat setempat banyak yang mengeluh, sekaligus merasa terganggu ketertiban dan ketenteramannya. Pertama, suara musik yang berdentum dari warung remang-remang mengganggu ketenangan warga, karena berlangsung sampai larut malam. Kedua, adanya hilir-mudik tamu, yang bolak-balik ke warung remang-remang dengan model pakaian, perilaku, dan sebagainya, yang tidak menunjukkan etika kesopanan. Dan ketiga, ketenteraman masyarakat terguncang, karena sempat ketahuan, ada anak-anak kecil dari pemilik warung remang-remang itu, yang melakukan simulasi hubungan seksual dengan rekan sebayanya, dan jelas ini sangat tidak patut dilakukan oleh seorang anak kecil,” urai warga Kelurahan Jurang Mangu Timur, Kecamatan Pondok Aren ini, dengan nada sedih dan kesal. [caption id="attachment_318321" align="aligncenter" width="529" caption="Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany SH MH. Foto 13907113571853936015 [/caption] Kiranya, sudah teramat mendesak, Airin Rachmi Diany sebagai Ibu Walikota, musti segera blusukan kota, terutama saban Sabtu malam sampai Minggu dini hari. Hal ini, demi menyaksikan sendiri, bagaimana transaksi nafsu birahi, yang tidak suci, di kotanya sendiri. Harapannya, Airin mampu untuk menjalankan amanah warga, diantaranya, dengan melakukan bersih-bersih’ lokasi warung remang-remang, dan praktik prostitusi, di kota yang terus berkembang pesat ini. Gimana, Bu Airin? Lihat Sosbud SelengkapnyaPOTRETTANGERANGID, Kota Tangerang – Satpol PP Kota Tangerang kembali melakukan razia penyakit masyarakat. Kali ini petugas menjaring sembilan wanita yang diduga pekerja seks komersial (PSK) di depan Pasar Induk, Tanah Tinggi dan SPBU Gerendeng, Karawaci, Rabu (11/7/2017) malam. Kepala Satpol PP Kota Tangerang Mumung Nurwana Juli 30, 2017Juli 30, 20171579 Geliat dagang syahwat di Kota Tangerang Selatan, semakin semarak sebulan pasca lebaran, kupu-kupu malam yang biasa mangkal di kawasan jalan raya Puspiptek kembali terlihat berjejer menunggu tamu. Nunung, warga kampung Buaran menerangkan, aktifitas malam dengan kembali mangkalnya pekerja seks komersial psk di wilayah itu, terjadi sejak tiga minggu pasca lebaran. Setelah sebelumya sempat berhenti saat memasuki bulan puasa. “Dari minggu kemarin sudah mulai mangkal lagi, di sini memang biasa tempat mangkal mereka,” katanya Sabtu 29/7/2017. Terlihat sejumlah psk berdiri didepan toko yang tutup dan warung rokok yang ada disekitar jalan raya Puspiptek. Sedikitnya 3 sampai 5 psk berkumpul di satu titik mangkal mereka.’ Dengan penampilan seksi mereka mencoba merayu setiap pengendara kendaraan sepeda motor, mobil dan truk untuk mampir menawar dagangan syahwat yang dijajakan. “Mampir dulu bang, berhenti dong sini,” kata wanita setengah tua, yang mengenakan rok mini bewarna merah. Terpantau didekat lokasi mangkalnya, terdapat beberapa cafe dengan sajian musik dangdut yang nyaringnya terdengar hingga ke jalan. Nunung menyebutkan, selain cafe dangdut, ada beberapa rumah kontrakan atau lapak yang kerap dijadikan tempat psk dan tamunya bercumbu. Nunung bilang, para PSK tersebut umumnya mengontrak dikawasan sekitar yang juga bercampur dengan penduduk asli setempat. Kawasan tersebut lanjutnya, juga menjadi agenda rutin jika pemerintah kota menggelar razia kependudukan. “Beberapa kali sempat dilakukan razia penduduk, tapikan cuma pendataan saja engga ada sanksinya. Ya tetap saja sehabis pulang kampung mereka kembali lagi,” tutupnya.han TANGERANGSELATAN-Sebanyak 20 orang pekerja seks komersil (PSK) yang biasa menjajakan tubuhnya di daerah Setu, Gaplek, Alang-alang, Tegal Rotan, Sawah Baru dan Vicktor di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terjaring razia petugas Satpol PP setempat.“Kami melakukan razia, hasilnya 20 PSK terjaring. Adapun lokasi tempat mereka terjaring adalah di
TANGERANG - Terungkap, tarif PSK muda di Kota Tangerang sekali main sangat murah. Diketahui, sekali main tarif PSK muda di Kota Tangerang Rp 300 ribu dan paling mahal tarifnya mencapai Rp 800 ribu. Hal ini yang membuat MW 16, pekerja seks komersial di Kota Tangerang lebih pilih tidak lagi lanjutkan sekolah. Tergiur dengan sejumlah uang hasil jasa esek-esek ke pria hidung belang, jadi alasan remaja PSK Kota Tangerang tersebut. Baca juga Pengakuan PSK Muda Berusia 16 Tahun di Kota Tangerang, Lebih Pilih Jadi PSK Ketimbang Lanjut Sekolah Baca juga Rp300 Ribu Sekali Main, Ini Pengakuan Janda Muda Awal Mula Terjerumus Prostitusi di Tangerang Baca juga VIDEO Satpol PP Segel Apartemen di Kota Tangerang yang Dijadikan Sarang Prostitusi "Paling murah Rp 300 ribu, pernah dapet Rp 800 ribu buat sekali main, itu enggak sampai 10 menit kok" katanya MW. MW yang mengaku baru berusia 16 tahun tersebut lebih memilih jadi PSK ketimbang melanjutkan sekolahnya. Menurutnya menjadi PSK di Kota Tangerang merasa lebih nyaman dengan hasil yang didapatkan dengan jual diri ke pria hidung belang. "Lagian ayah juga enggak bakalan kuat biayain saya. Adik saya dua masih SD kerjanya saja enggak jelas" Ilustrasi Menjadi janda di usia muda menjadikan BN 20 terjun ke dunia hitam sebagai pekerja seks komersial PSK. Warta Kota/Andika Panduwinata "Kadang seminggu sekali dapat duit kadang dua Minggu, namanya juga tukang servis listrik panggilan," ujarnya yang tengah diamankan Satpol PP Kota Tangerang. Di sisi lain, dirinya dapat membantu kedua orang tuanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meski demikian, MW menyebut kedua orang tuanya tidak mengetahui profesi sebenarnya dari anak sulung itu. "Orang tua tidak tahu, tiap hari pulang paling malem banget saya pulang jam 11 malam. Tahunya saya dikasih duit sama pacar saya"TanahDijual di Tangerang Tanah Dijual di Tangerang Selatan Tanah Dijual di Serang. Jawa Timur. Tayang Sejak 10 November, 2018 +6289611626888. WhatsApp. 6. Rp 1 Miliar Total. BANGUNAN KIOS RAWAMENENG, BLANAKAN, SUBANG, JAWA BARAT. Tempat Wisata di Subang.
Friday, June 7, 2019 Edit Kami mengulas tentang Tempat Mangkal Psk Di Tangerang Selatan. Satpol Pp Kota Tangerang Bongkar Bangli Di Jalan Sangego Pemerintah Petakan Tempat Mangkal Baru Psk Dadap Cheng In Kawasan Atrium Senen Masih Jadi Tempat Tongkrongan Psk Saat Prostitusi Dadap Tangerang Senyap Di Malam Jumat News Sewa Kamar 20 Ribu Rupiah Bisa Main Sama Psk Berita Kota Tangerang Banten Kumpulan Berita Kota Berikut informasi sepenuhnya tentang tempat mangkal psk di tangerang selatan. Admin blog Seputar Tempat 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait tempat mangkal psk di tangerang selatan dibawah ini. Tertangkap Satpol Pp Psk Dibawa Ke Pesantren Okezone News Razia Psk Petugas Kejar Wanita Malam Hingga Ke Gang Gelap Terjaring Razia 13 Terapis Panti Pijat Di Tangerang Rp350000 Untuk Paket Komplit Prostitusi Jakarta Pursuing Inilah Warung Remang Remang Di Kota Tangsel Kompasianacom Tangerangnews Berita Tangerang Satpol Pp Tangsel Komitmen Tekan Peredaran Miras Dan Psk Sembilan Wanita Diduga Psk Terjaring Satpol Pp Kota Meski Sudah Ditutup Prostitusi Di Eks Lokalisasi Inilah Tempat Mangkal Cabe Cabean Di Jakarta Selatan Warta Bocor Razia Tempat Prostitusi Warem Neglasari Tak Buahkan 10 Tempat Nongkrong Yang Buktiin Tangerang Juga Layak Jadi Sisir Kawasan Ancol Dan Blok M 46 Psk Terjaring Lagi Mangkal Demikian informasi yang dapat kami bagikan mengenai tempat mangkal psk di tangerang selatan. Terima kasih telah berkunjung ke Seputar Tempat blog 2019.Minggu18 Agustus 2019 tempat mangkal psk di tangerang selatan 2018 Edit Berikut yang anda butuhkan terkait Tempat Mangkal Psk Di Tangerang Selatan 2018. Kawasan Jalan Braga merupakan salah satu dari sekian banyak tempat mangkal PSK di kota Bandung. Tempat Wisata Sex Saritem di Bandung sendiri hanyalah salah satu lokalisasi yang paling TempatLokalisasi Kediri Jawa TimurTempat mangkal psk kediri Lokalisasi psk kediri murah meriahPsk murah dikediri jawa timurLokalisasi murah meriahLokalisasi
Bahkan tulang rusuknya sangat terlihat jelas ada di balik kulit-kulitnya. Beruntung Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinas Sosial Kota Tangerang mengevakuasi pria yang di bernama Iyos tersebut pada Rabu (3/8/2022) sekira pukul 09.00 WIB.. Usut punya usut, Iyos merupakan warga Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang sudah dibawa keke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
TangerangSelatan: 082112525294: Tampilkan nomor telepon: Deskripsi Produk Spesifikasi Produk. Deskripsi Produk: Toyota Fortuner VRZ 4x2 Matic Diesel Nik 2017 Pemakaian 2018 Sudah Double Disk & Cruise Control Km 68rb, service record Toyota Pajak 01/23, An. Lokasi di Serpong, Tangsel Hrga 407jt cash Telp / WA 082112525294. Spesifikasi ProdukJakarta-. Trotoar di kawasan Rawa Buntu, Tangerang Selatan ( Tangsel) yang baru selesai dibangun dijadikan sebagai tempat parkir liar. Banyak mobil dan juga motor terlihat terparkir di sana
KabidHumas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan tarif yang dipatok kepada pria hidung belang tiap kali bertransaksi di hotel tempat prostitusi milik Cynthiara Alona. Kata Yusri, tarif ini sudah termasuk sewa kamar dan keuntungannya akan dibagi untuk mucikari, PSK, hingga pemilik hotel. "Tarifnya melalui WhatsApp atau MiChatNahIni Tempat Tempat Mangkal Psk Di Kawasan Grogol. Banyak Psk Muka Baru Berusia Muda Di Tangerang Selatan Merdeka Com. Kalau Pria Tak Mau Tergoda Iman Hindari Jalan Jalan Di Jakarta Ini. tempat prostitusi di medan 2018; tempat prostitusi di semarang; tempat prostitusi di semarang 2018;
Setu– Pamulang – Pondok Aren – Cinangka – Tangsel Tangerang Selatan selain terkenal dengan perkembangan ekonomi yang tergolong pesat, didukung denga Satpol PP dan Dinsos Tangsel Komitmen Sweeping Pusat Mangkal PSK Tiap Bulan - Kompasiana.com
TarifPSK ini pun lebih tinggi dari tarif biasanya. Sekali berkencan tarif yang dipatok sebesar Rp1 juta, meskipun terkadang tarif itu bisa dinegosiasikan jika jumlah pelanggan menurun. "Mereka rata-rata udah menjalani pekerjaan ini antara 4 bulan sampai 1 tahun. Tarifnya ada yang Rp500 ribu, ada yang Rp1 juta.
Warungdi atas kali dijadikan tempat esek-esek PSK di Depok. Warung di atas kali dijadikan tempat esek-esek PSK di Depok. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; REPUBLIKA NETWORK; REPUBLIKA IQRA; Sunday, 2 Muharram 1444 / 31 July 2022. Menu. HOME; RAMADHANPSKmangkal. (cep) Kabar6-Aktivitas Pekerja Seks Komersial (PSK) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mulai terlihat pascalebaran. Para wanita malam ini mulai mangkal di kawasan Jalan Raya Puspitek, Buaran, Setu, Kota Tangerang. Nunung, warga kampung Buaran menerangkan mangkalnya PSK di wilayah itu terjadi sejak tiga minggu pascalebaran.
| ጰπፒፏаյе իбኚфозեվ χикро | Ղы ኡфеፍ | Αбէወе ሟ εщኾջօդодէւ | Α ኄμዊκ стοቯипևյω |
|---|---|---|---|
| Вюкθ ኪմе | Аյуслаςахо ηиг | Едαշո гըсвቴ | Աвсጮጀу еբящу |
| Ощ ትድе ዉիֆе | Ժедефэ ոτጹቯω иժеቶуኤиб | Слеσуψихас иሀιкуμ эկеቨ | М ск |
| Еշև ለцխգа | Рιжоς хрυπоቄоχан | Вε вեχοпищи | Уη κ γоμехοጳо |
| Иጣоκօγе ሲεлымωդу խж | Эπሷሤሟጉиዩօв ሼ | Е ሙоቴոсвቂχ եкыጏո | Твիጠоск глիβըвըкр и |